Lika Liku dalam Berwirausaha


Kisah sukses kali ini adalah inspirasi berwirausaha laundry dan isi ulang air minum Bapak Sudaryanto dan istri. Perjalanan Bapak Sudaryanto dan istri (Ibu Ai Hasanah) dalam merintis usaha penuh liku dan tantangan. Sebelumnya, pria kelahiran Solo 66 tahun lalu ini sempat bergonta-ganti usaha, tetapi  hal itu tidak mematahkan semangat Bapak Sudaryanto dalam berwirausaha.       

Tahun 1998 merupakan tahun dimana Bapak Sudaryanto mengundurkan diri dari menjadi karyawan di salah satu BUMN. Basic dasar pengetahuan yang dimiliki Bapak Sudaryanto adalah teknik mesin, setelah resign dari pekerjaanya, Bapak Sudaryanto sempat mencoba membuka jasa servis elektronik seperti kulkas, AC dan sebagainya tetapi usahanya hanya  berjalan sekitar 2 tahun. Tahun 2006 Bapak Sudaryanto mencoba membuka usaha isi ulang air minum dan menjadi agen usaha laundry dan untuk membantu perekonomian sang suami, Ibu Ai Hasanah membuka warung kelontong sejak  tahun 1998. Sekitar 10 tahun Bapak Sudaryanto dan istri menekuni usaha warung kelontong, namun apa daya seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, pada tahun 2010 usaha warung kelontong Bapak Sudaryanto dan istri tergerus dengan keberadaan waralaba supermarket dengan kemajuan teknologinya.  

Dalam sesi wawancara Bapak Sudaryanto mengatakan, “Saya dan istri bebrapa kali mencoba merintis usaha mulai dari membuka jasa service elektronik, warung kelontong, isi ulang air minum dan usaha laundry, kini yang bisa bertahan yaitu usaha laundry dan isi ulang air minum  yang kami beri nama  Zhamis (Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh) semoga usaha saya ini berkah dengan nama tersebut.  Alamat usaha kami ada di Jl. Puyuh Raya No. 451-452 kec. Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat. Alhamdulillah semenjak kami membuka usaha tersebut kami bisa membuka peluang pekerjaan kepada orang lain, untuk usaha laundry saya di bantu dengan 2 orang karyawan dan untuk usaha isi ulang air minum dibantu dengan 5 orang karyawan”, tuturnya.       

Berbicara mengenai keuntungan dan harga, setiap harinya Bapak Sudaryanto biasa menjual 100 galon perhari dengan harga pergalon 7 ribu rupiah, Bapak Sudaryanto bisa mendapatkan keuntungan Rp.700.000/perhari, untuk usaha laundry Bapak Sudaryanto memasang harga Rp.6.000/kg. Perharinya biasanya Bapak Sudaryanto bisa mendapatkan orderan 50 kg perhari dengan keuntungan Rp.300.000 perhari. “Alhamdulillah keuntungan yang kami dapatkan bisa memenuhi biaya kehidupan kami serta membayar karyawan kami, bersyukur sekali usaha yang kami rintis bisa bertahan sampai saat ini, semua karena komitmen dengan diri sendiri, disiplin, kepercayaan pelanggan selalu kami jaga dan juga memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan”, imbuh Bapak Sudaryanto.       

Perjalanan Bapak Sudaryanto dan istri dalam merintis usahanya tidaklah mudah, banyak tantangan dan rintangan yang di hadapi salah satunya modal usaha. “Sekitar tahun 2006-2007 saya kenal BPRS Harta Insan Karimah dari salah satu staf  cabang Cikarang, dari situ saya mencoba mengajukan pembiayaan untuk modal usaha  dan Alhamdulillah sampai sekarang saya masih di percaya oleh BPRS HIK. Awal pembiayaan saya pada waktu itu sekitar Rp. 150 juta, setelah itu saya terus menjadi nasabah BPRS HIK hingga saat ini. Saya bersyukur sekali bisa mengetahui BPRS HIK semoga BPRS HIK bertambah maju, baik teknologinya maupun dari segi pelayanannya, saya ingin mendapatkan keberkahan dalam usaha saya, oleh karena itu saya lebih memilih bank syariah, tidak hanya keuntungan yang saya ingin dapatkan tetapi untuk kebaikan diakhirat”, mengakhiri wawancara kami.     

Share This Post: