Mengolah Besi dan Aluminium, Mencetak Untung


Bapak Kamin, seorang pengusaha barang bekas asal Desa Sukajaya Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi memulai usahanya dari titik nol. Pria kelahiran Bekasi 1969 silam menggeluti usaha jual beli kertas bekas, besi dan aluminium. Tahun 1997 merupakan tahun dimana Bapak Kamin mengawali usaha jual beli limbah kertas bekas. Dalam sesi wawancara Bapak Kamin mengatakan “ Usaha awal yang saya rintis yaitu jual beli kertas berkas kecil-kecilan, saya mendapatkan limbah kertas tersebut dengan keliling kampung dari rumah ke rumah, ada juga dari perusahaan. Setelah terkumpul saya menjual limbah kertas tersebut ke pabrik. Selama kurang lebih 12 tahun saya merintis usaha tersebut, dalam berjalannya waktu dan perkembangan zaman, usaha saya tidak berjalan mulus. Kemudian saya beralih ke jual beli besi dan alumunium sampai sekarang”. Tuturnya.

Perjalanan dalam merintis usaha tidaklah mudah, banyak  lika-liku yang harus di hadapi namun Bapak Kamin tetap sabar, berikhtiar dan tidak terlalu berambisi. Alhasil usaha Bapak Kamin semakin berkembang bahkan sekarang sudah mempunyai 3 orang karyawan dan di bantu oleh kedua anaknya dalam menjalani usahanya. ‘’Alhamdulillah walaupun zaman telah berubah dan banyak kemajuan-kemajuan teknologi,  tidak menyurutkan jiwa saya untuk tetap berwirausaha dan bersaing. Sekarang kami  beralih ke limbah besi dan aluminium.  

Kami mendapatkan besi dan aluminium dari pabrik dan rumah ke rumah kemudian kami sortir kembali dan jual ke pabrik pelebur besi dan aluminium. Berbicara mengenai keuntungan Bapak Kamin mengatakan “Untuk aluminium kami bisa menjual  dalam seminggu 800 kg dan meraup keuntungan bersih sebesar 8 juta perminggu, untuk besi dalam seminggu kami bisa menjual  sebanyak 2 truk atau 5-6 ton permobil, keuntungan bersihnya kami mendapat sebesar 10 juta perminggu, Alhamdulillah selama ini bisa menghidupi keluarga saya dan karyawan saya.” Imbuhnya.

Dibalik perjalanan panjang dan penuh liku dalam merintis usaha, Bapak Kamin merupakan salah satu Nasabah BPRS Harta Insan Karimah dalam produk pembiayaan modal usaha. Dalam sesi wawancara akhir kami Bapak Kamin mengatakan “Saya sudah lama menjadi Nasabah BPRS HIK yaitu tahun 2008. Awalnya saya mendapatkan fasilitas pembiayaan untuk modal usaha Rp.25 juta, kemudian setelah itu karena pelayanan yang bagus dan saya kekurangan armada saya mencoba kembali  untuk mengembangkan usaha saya dan membeli mobi losbak untuk mengangkut besi dan aluminium. Saya sangat terbantu dengan adanya BPRS HIK dan berharap semoga BPRS HIK semakin maju, berkah bermanfaat bagi pengusaha kecil.” Mengakhiri wawancara kami.

Share This Post: