Dibalik Kesulitan Ada Kemudahan


Warung makannya sangat sederhana, dibalik kesederhanaanya mengalir rizki yang berkah. Warung makan yang terletak di bawah pasar swalayan Pondok Gede Jakarta Timur ini, digemari banyak orang terutama pedagang pasar, mungkin karena murah dan rasa masakan yang enak menjadi salah satu faktor warung makan bapak Sutarsan digemari banyak orang.

Tekun, Sabar dan berusaha keras adalah kunci kesuksesan seorang enterpreuneur yang bernama Agung Purnomo Sutarsan. Pria kelahiran 1981 ini memulai usahanya pada tahun 2005, awalnya adalah seorang karyawan swasta disebuah pasar swalayan. Berkat pengalaman dan ilmu yang beliau dapatkan selama bekerja, beliau memutuskan untuk resign dari pekerjaan dan merintis sebuah usaha warung kopi pada tahun 2005, di pasar Pondok Gede Jakarta Timur. Sudah 3 tahun berjalan, usaha beliau berkembang menjadi warung makan. Dalam merintis usahanya pak Sutarsan tidak sendiri beliau ditemani dengan seorang istri nya (Nurhayati) dan satu orang karyawan. 

Pak Sutarsan begitu panggilan pelanggan kepadanya, seorang ayah yang dikaruniai 3 orang anak ini begitu tekun dalam menjalani usahanya, Karena masakan yang enak dan harga yang terjangkau, warung makan pak Sutarsan di kenal oleh semua pedagang pasar, tak sampai disitu usaha pak Sutarsan dikenal banyak orang di luar pasar, salah satunya beliau membuka jasa Catering untuk perusahaan yang sudah menjadi mitranya. Dalam wawancara beliau mengatakan, “Dalam satu hari saya mendapatkan penghasilan sekitar Rp. 2.000.000 hanya saja itu kotor kalau dihitung-hitung pengahsilan bersih nya sekitar Rp. 800.000 perhari kalau dihitung perbulan bisa mencapai Rp. 24.000.000, alhamdulillah semakin hari pelanggan makin bertambah” ungkapnya. Sekarang pak Sutarsan mempunyai 3 orang karyawan yang turut membantu usahanya.

Sudah 14 tahun Bapak Sutarsan menekuni usahanya, beliau mengalami jatuh bangun mulai dari pembongkaran tempat usaha dan pinjaman modal yang berbunga besar. Pada tahun 2009 beliau bertemu salah satu Nasabah BPRS Harta Insan Karimah (HIK), dari situ beliau  tahu produk HIK, selain menjadi nasabah pembiayaan Bapak Sutarsan juga  nasabah Tabungan. Bapak Sutarsan mengatakan, “Pada waktu itu awal mengajukan pembiayaan sebesar Rp. 20.000.000, kemudian  menjadi Rp. 40.000.000 sampai Rp. 75.000.000, sekarang saya sedang menjalani pembiayaan sepeda motor”, ungkapnya.

Dalam menjalani usahanya sejak  2009 sampai sekarang, peran BPRS HIK sangatlah penting karena merupakan bagian  keberhasilan dan kelancaran dalam menjalani  usahanya dan produk pembiayaan yang di tawarkan sangat membantu kelancaran usahanya. “Saya megucapkan terima kasih kepada BPRS HIK yang turut membantu saya dalam kesulitan menjalankan usaha sejak tahun 2009 sampai sekarang, semoga BPRS HIK bisa turut membantu para pedagang yang sedang membutuhkan modal, bisa menebar kemanfaatan dan untuk karyawan BPRS HIK yang ramah dan selalu memberikan solusi yang jelas dan dimengerti jika ada kendala dalam pembayaran angsuran”. 

Bapak Sutarsan adalah salah satu nasabah BPRS HIK yang sukses berwirausaha yang melewati berbagai macam kesulitan dalam usaha. “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan” (Al-insyiroh 6)  . Asal berusaha, berdoa dan  berikhtiar sekuat tenaga insya Allah, Allah memberikan jalan keluar.    

Share This Post: