Bekerja dengan Hati


Di tengah gerimis pagi, ditambah suasana kemacetan jalan, sampailah kami di sebuah rumah di Jl Haji Soleh 1 Kampung Baru, Kebun Jeruk Jakarta Barat. Dari dalam muncul sosok ibu dengan senyum lebar dan ramah mempersilahkan kami masuk. “Waalaikumsalam, silahkan masuk pak AMB”. Kami pun masuk dan duduk di sofa besar. “Sebentar ya pak AMB, saya mau ambil sesuatu dulu di dalam”, begitu pintanya. Ternyata dari dalam ibu itu membawa alat rekam. Saya pun bergumam dalam hati sambil tersenyum sendiri, “Ibu ini pingin merekam wawancara kita juga ya ternyata”.    

Dialah Hj Nurma Nugraha (62). Sosok santun, ramah, dan tegas, pemilik Travel Haji dan Umroh PT Nurma Tour. “Kami mengawali semua ini tahun 1986 dengan nama KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Yayasan Annurmaniyah. Saat itu, saya pergi haji dan berdoa kepada Allah, semoga saya bisa berhaji lagi dan memimpin ibadah haji”, begitu pintanya. Dengan kecakapan bersilaturahim ke teman-teman dan dibantu suami, H. Nugraha, akhirnya ia bisa memberangkatkan jamaah haji perdana sebanyak 18 orang. Saat itu, biaya haji hanya Rp. 10 juta dan yang berangkat haji pun masih sangat jarang. Bandingkan dengan kondisi saat ini!.    

Dengan semangat menjaga amanah para jamaah, dari tahun ke tahun, KBIH Annurmaniyah makin berkembang dan jamaah haji yang diberangkatkan pun makin banyak. Sepuluh tahun kemudian (1996), KBIH Annurmaniyah mengalami masa keemasan (golden age) hingga mampu memberangkatkan jamaah haji 500 orang per tahun. Prestasi inilah yang kemudian dilihat oleh Pemerintah lewat Departemen Agama. Sehingga KBIH Annurmaniyah termasuk yang dipercaya pemerintah sampai saat ini. Dengan semakin kompetitifnya persaingan di bisnis travel haji dan umroh inilah, mengantarkan KBIH Annurmaniyah mendirikan PT Nurma Tour pada 2005 agar manajemennya bisa semakin solid.     

“Kami selalu konsisten menjaga amanah para jamaah. Kuncinya amanah titik. Kami menyikapi persaiangan bisnis saat ini dengan tetap bersyukur dan menjaga kualitas layanan para jamaah”, begitu Nurma memberikan resepnya. Dengan cara itulah, PT Nurma Tour tetap eksis dalam persaingan di tengah banyaknya travel haji dan umroh yang berguguran. “Kami akui, biaya kami termasuk yang menengah Rp. 28 juta. Namun, kami bisa memberangkatkan (direct take-off) langsung dari Jakarta ke Jeddah. Tidak perlu transit yang bikin capek jamah. Karena, banyak jamaah yang lebih suka haji dan umroh langsung tanpa berhenti. Makanya jamaah lebih memilih Nurma Tour dibanding lainnya”, begitu Nurma menjelaskan secara gamblang pada kami.    

Berbekal memimpin komunitas jamaah majelis taklim, Nurma terus mengembangkan bisnis travel haji dan umrohnya sampai saat ini. Pendidikan Sarjana Dakwah yang diperoleh dari UIN Jakarta dan Master dalam bidang agama, membuat ia makin percaya diri bahwa bisnis yang sekarang ia jalani ini adalah panggilan jiwanya (calling). “Saya bersyukur, dengan bisnis ini, kami bisa membangun sekolahan, perguruan tinggi, dan mengasuh 300 anak yatim fakir miskin kami sekolahkan gratis di Bogor”, begitu tambahnya. Maka, tak heran bisnisnya terus maju dan berkah karena hasilnya digunakan untuk kemaslahatan umat dan anak-anak yatim piatu.     

Di sisi lain, kehadiran HIK dalam bisnis Nurma Tour sangat diapresiasinya. “Kami awalnya pinjam ke HIK Rp. 300 juta. Sekarang ini pinjaman kami sudah mencapai milyaran. Alhamdulillah, kami bayarnya disiplin dan lancar. Mengapa? Karena layanan HIK itu cepat sekali. Ketika harga tiket murah dan kami butuh dana tinggal telepon marketing HIK dan langsung dibantu pencairannya”, begitu kesan Nurma pada HIK. “Semoga layanan cepat ini bisa terus dipertahankan”, pesannya menutup pembicaraan dengan kami.***amb    

Share This Post: